gimana dengan cerbung dariku untuk negerinya? maaf ya kalo ada typo ataupun ceritanya kurang menyenangkan :D
ini lanjutannya sekaligus endingnya ya reads, happy reading~
Dariku Untuk Negeri~
Aku
melihat mata ka Li, ia sangat percaya diri, Olivia yang kemudian menyusul di
belakangku kemudian berbisik “ka Li sangat menginginkanmu, dia akan melatihmu,
dan kau akan lebih hebat darinya, percayalah!” “hey, mana mungkin?” ucapku,
Olivia duduk di bangku penonton dan beberapa saat kemudian ka Li memanggilku
dan mengajakku bermain, awalnya entah kenapa aku merasa sangat gugup, mungkin
karena ini pertama kalinya aku melawan seorang juara dunia badminton, tapi
kemudian aku merasakan kepercaya-dirianku dan aku melawan ka Li dengan sekuat
tenaga, semampuku.
“kamu
luar biasa, aku yakin kamu orangnya, izinkan aku menjadi pelatihmu” ka Li
terdengar seperti memohon, “ka Li, seharusnya aku yang bilang izinkan aku untuk
menjasi muridmu” ka Li kemudian hanya tersenyum.
Setelah
aku pulang ke kost-anku aku bergegas mengemasi barang yang akan kubawa pulang,
kebetulan kuliahku libur selama seminggu dan ayah baru saja pulang, setelah
pulang ke rumah aku menceritakan semuanya pada ayah dan ibuku tentang
keinginanku untuk menjadi seorang pemain bulu tangkis, namun yang membuatku
terkejut adalah, saat ayah menolak keinginanku dan bilang “kau mau jadi atlet?
Untuk apa? Apa Negara akan menjamin hidupmu nanti saat kau pension?” ayah
terdengar mambentak “tapi yah, aku ingin bermain untuk negaraku, aku ingin
membuat semua masyarakat Indonesia bangga dan mengharumkan nama Indonesia ayah”
sahutku, “pokoknya ayah tidak akan pernah setuju!”
Ayahpun
pergi dan terlihat sangat marah padaku, ibu hanya memberikan senyum untuk
menyemangatiku, nada telpon terdengar dari tas kecilku dan aku melihat di layar
hp, “ka Li, untuk apa dia menelponku?” setelah aku angkat ka Li bertanya
kesiapanku untuk Uber and Thomas cup 5 bulan lagi” aku pun bilang padanya kalau
ayahku tak mengizinkanku, rupanya ka Li sudah mendaftarkan namaku ke ajang
bergengsi itu, ka Li bilang hanya tunggu pihak dari Menpora men-survey kami.
lalu apa yang harus ku lakukan? Di satu sisi aku merasa sangat tidak ingin ka Li kecewa, tapi di sisi lain aku tak mungkin mengekang ayah.
lalu apa yang harus ku lakukan? Di satu sisi aku merasa sangat tidak ingin ka Li kecewa, tapi di sisi lain aku tak mungkin mengekang ayah.
Esoknya
setelah bangun tidur dan membantu ibuku merapikan rumah, aku mendengar suara
ketukan pintu dari depan rumah, kemudian aku buka pintu itu dan yang membuatku
benar-benar terkejut adalah ka Li ternyata yang berada di depan pintu rumahku,
ya Tuhan, aku tak pernah menyangka ka Li bisa datang ke rumahku dan dia bilang
dia ingin bicara pada ayahku, kemudian ka Li menjelaskan semua, dan ayahpun
menengok ke arahku kemudian menatap tajam mataku dan menganggukkan kepalanya,
itu artinya dia setuju dengan pernyataan ka Li barusan.
Ka
Li pun terlihat bahagia, namun dari semuanya, akulah yang paling bahagia, aku
memeluk ayahku, ibu, ka Li, dan temanku Olivia, Thanks God, Tuhan memberi semua
yang terbaik untukku.
Tibalah
saatnya aku mulai kembali ke Jakarta, melanjutkan kuliahku dan berlatih bulu
tangkis dengan ka Li, aku berlatih sangat keras dan aku senang sekali, akhirnya
mimpiku bertahun tahun yang lalu akan segera terwujud.
5
bulan telah berlalu, ka Li bilang kemampuanku berkembang pesat, aku senang
mendengarnya. Hari ini pihak Menpora akan men-survey kami, aku sebagai pemain
dan ka Li sebagai Coach-ku, dan setelah pihak
Menpora melihat kemampuanku, mereka menyetujui aku bermain di piala Uber
dan Thomas, akhirnya selangkah lagi mimpiku terwujud.
Tibalah
saatnya aku mengikuti piala Uber dan Thomas, kali ini di selenggarakan di
China, aku terbang ke China bersama Timku dan ka Li yang selalu menyertaiku, ka
Li memberiku dukungan dan memotivasiku, awalnya perasaan ragu itu kembali ada
di benakku, tapi aku tak akan mengecewakan semua yang telah mendukungku, aku
pasti bisa.
Setelah
melewati babak penyisihan, kini saatnya semi final, ada 2 tim yang nantinya
akan melawan tim China yang lebih dulu bertengger di puncak klasemen sementara,
tim kami Indonesia dan tim Denmark, aku mendapat kepercayaan di babak ini, aku
melawan Sameen Aury dan Tuhan memberiku kekuatan hingga aku berhasil menekuk
Sameen Aury di babak semi final ini, Denmark kalah telak 17-21 dan 25-27,
huuuuuuuh, rasanya menyenangkan sekali bisa membawa Indonesia sejauh ini, tapi
masih ada tanggungan untukku di babak penentuan yaitu babak final.
Saat
aku tau bahwa timku mempercayaiku untuk melawan Suan Xung Lai juara dunia bulu
tangkis sekarang, sungguh jantungku berdegub amat kencang dan aku tak percaya,
mentalku sepertinya tiba-tiba down dan aku merasa takut, saat aku dengar bunyi
telpon dari ponselku dan Oliv mengangkatnya, karena aku dilarang berkomunikasi
melalui apapun, kemudian Oliv berbisik padaku dan berkata “Ayah dan Ibumu,
mereka bilang mereka bangga, mereka menontonmu di tv sekarang, orangtuamu,
saudara-saudaramu, tetanggamu dan seluruh masyarakat Indonesia melihatmu
sekarang, mereka bilang kau pasti bisa! Buat Indonesia bangga, seperti
cita-citamu dulu,ayooo Fa.. kamu bisa” aku meneguk air di dalam botol kemudian
aku mengingat kata-kata Olivia tadi, semangatku kembali tumbuh dan aku yakin
aku pasti bisa membabat habis semuanya, juara dunia sekalipun.
Kini
tiba saatnya babak final, di babak pertama aku kalah telak oleh sang juara
dunia 15-21, tiba-tiba rasa semangatku kembali down, setelah itu aku melihat
ekspresi ka Li, Olivia, dan teman satu timku, kemudian aku ingat, banyak orang
yang masih mengharapkan kemenangan untuk INDONESIA, aku tak boleh mengecewakan
mereka, seluruh pendukungku.
Tiba
tiba aku melihat layar yang berada di sekitar lapangan dan di situ aku melihat
diriku yang berjuang mati-matian saat melawan Sameen Aury dan diriku yang
mengenakan seragam kebesaran INDONESIA dengan gambar GARUDA dan bendera
Merah-Putih di dadaku, semangat itu muncul dan menyambukku, dan di babak ke 2
aku menekuk Suan Xung Lai dengan skor 21-19.
Kali
ini aku menang, tapi itu artinya ada babak ke 3 menunggu, rasanya staminaku
mulai turun dan aku tak kuasa menahan rasa lelah. Aku mulai tak yakin lagi, aku
duduk dan ka Li menghampiriku, dia berkata, “kalau kau sudah tak sanggup,
jangan paksakan dirimu, masih ada tahun depan dan Djarum Open” ucapan ka Li
tiba-tiba membuat aku mengingat masa-masaku dulu, saat aku berjanji pada Ayah
dan Ibu untuk membuat mereka bahagia, saat aku berjanji untuk mengharumkan nama
Indonesia dan saat ka Li memperjuangkan semuanya demi izin dari Ayahku, aku
ingat itu dan air mataku menetes, perlahan mengalir dan aku tak rela bila sang
GARUDA di permalukan oleh sang PANDA, aku tak akan rela.
Saatnya
babak terakhir dimulai, ini menentukan hidup dan mati kami, sorak sorai suara
pendukung tim negeri bamboo itu membuat aku kehilangan sedikit kepercaya
dirianku, dan aku tertinggal 11-6, itu angka yang sangat jauh, tapi aku sudah
berjanji pada Indonesia, aku kembali tertinggal 17-15, sorak sorai supporter
tim lawan tampaknya mambuat Suan Xung Lai semakin bersemangat dan aku kembali
tertinggal di angka 21-20, nampaknya Lai sudah lelah dan tak nyaman dengan
teriakan penonton dan ini saatnya aku memekuknya, yaaaa akhirnya nilai kami imbang
21-21 dan aku terus berdoa pada Allah, dan akhirnya dengan sekuat tenaga aku
kembalikan kemenangan ku dengan nilai 23-21.
INDONESIA
keluar sebagai pemenang piala Uber dan Thomas tahun ini, dan Aku Naufa Lidia
Chan keluar sebagai pemain terbaik dunia tahun ini juga, aku tak menyangka di
awal karierku sebagai pemain bulu tangkis aku langsung di gelari juara dunia,
dan semua rakyat Indonesia bangga kepadaku, aku menciumi Thropy perdanaku ini
untuk Indonesia dan menciumi bendera kesayanganku dan seragam kebesaranku, aku
lihat dari podium juara pertama, disana ada Olivia, temanku yang selalu
mendukungku dan ka Li yang selalu melatihku tanpa kenal lelah dan rekan-rekan
timku yang menyemangatiku.
Ayah
dan ibu kembali menelpon dan aku bicara pada mereka, mereka bilang mereka
bangga padaku dan aku dengar suara saudara-saudaraku bersorak sorai menyebut
namaku dari kejauhan sana.
End~
Kritik
dan saran sangat diharapkan guna kebaikan di waktu mendatang, terima kasih J